Sejarah : Definisi, Jenis/Macam dan Contohnya Lengkap
- Get link
- X
- Other Apps
Dalam perkembangan penelitian dan penulisan sejarah terutama sejak bagian kedua abad ke-20 para sejarawan mengenal dan menggunakan konsep –konsep sejarah sendiri maupun konsep –konsep yang diangkat dari ilmu –ilmu sosial.
Ketika menganalisis berbagai peristiwa atau fenomena masa lampau, sejarawan menggunakan konsep –konsep dari berbagai ilmu sosial. Inilah yang dikenal dengan pendekatan interdisipliner atau multidimensional. Berkaitan dengan itu maka muncullah berbagai ragam historiografi yang dihasilkannya.
Menurut Louis Gattaschalk dalam bukunya yang berjudul Mengerti Sejarah, terjemahan Nugroho Notosusanto tahun 1975, ia membagi sejarah dalam tiga jenis:
1. Yang menentukan kelangsungan hidup rekaman sejarah hanya kebetulan ditemukan;
2. Untuk penulisan sejarah di masa mendatang dengan teknik sampling, akan diperoleh tokoh sejarah yang konkret;
3. Penulisan sejarah yang menggunakan contoh par excellen, yaitu seorang individu terkemuka dalam bangsanya yang memiliki watak mampu memperbaiki perilaku bangsanya secara optimal menyeluruh.
Di bawah ini akan diberikan beberapa deskripsi yang berkaitan dengan jenis sejarah berdasarkan objek atau tema yang dikaji.
1. Sejarah Ekonomi
Sejarah ekonomi adalah cabang sejarah yang paling cocok dengan teknik –teknik kuantitatif sehingga dianggap sebagai sains atau ilmu sosial. Sejarah ekonomi membahas masalah perekonomian bangsa –bangsa dari zaman purba hingga sekarang.
Secara sederhana ekonomi dapat didefinisikan sebagai kegiatan manusia yang dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup. Untuk memenuhi kebutuhan hidup, maka manusia melakukan berbagai aktivitas.
Aktivitas manusia tersebut misalnya produksi, penjualan, pembelian, penawaran, dan permintaan barang –barang, penggunaan sumber –sumber ekonomi, dan lain –lain. Aktivitas–aktivitas tersebut akan menyebabkan adanya hubungan di antara sesama individu, baik dalam ruang lingkup yang kecil maupun yang besar. Aktivitas ekonomi manusia menjadi kajian penting dalam penulisan sejarah ekonomi.
Sejarah ekonomi merupakan sejarah mengenai perekonomian. Pada awalnya masyarakat yang sederhana mencukupi kebutuhan hidupnya dengan mengambil dari apa yang ada di alam sekitarnya (food gathering). Berkat kecerdasan yang dimiliki dan karena kebutuhan yang terus meningkat maka manusia mulai menghasilkan bahan makanan yang diperlukan (food producing).
Pada mulanya, sistem ladang yang dikerjakan kemudian sistem sawah sehingga kebutuhannya makin mudah dapat dipenuhi. Setelah hubungan ekonomi dengan luar dilakukan, orang mulai mengusahakan perkebunan yang penghasilannya lebih tinggi.
Sementara itu, manusia mulai mengusahakan guna memenuhi kebutuhan yang bersifat sekunder. Makin luasnya hubungan dengan dunia luar maka kegiatan ekonomi ditingkatkan menjadi industri. Hubungan antarbangsa memungkinkan dilakukan perdagangan yang lebih luas sehingga mencapai tingkat dunia.
2. Sejarah Teknologi
Sejarah teknologi menggambarkan bagaimana manusia menciptakan cara atau alat –alat agar apa yang dikehendaki mudah diperoleh. Ditinjau dari cara membuat sesuatu, pada mulanya manusia menggunakan tangan. Demi kebutuhan yang terus meningkat, dipergunakan mesin yang dapat bekerja lebih cepat dan efektif.
Teknologi yang dipergunakan terus meningkat secara cepat. Semula ditemukan sumber tenaga berupa uap kemudian berkembang pada bentuk gas dan akhirnya atom. Industri pun berkembang cepat sehingga timbul revolusi industri. Kemajuan teknologi yang sekarang dinilai menakjubkan adalah kemajuan dalam bidang biologi berupa kloning dan elektronik berupa komputer dan telekomunikasi.
3. Sejarah Politik
Sejarah politik merupakan sejarah yang membicarakan soal keterkaitan manusia dengan pemerintahan. Bentuk sejarah politik yang lama adalah sejarah kerajaan. Datangnya bangsa Barat yang menimbulkan sistem penjajahan di Indonesia juga memperkaya penulisan sejarah politik.
Sejarah politik menurut model sejarah lama yang mengutamakan diplomasidan peran serta tokoh –tokoh besar dan pahlawan sudah tidak lagi memuaskan para sejarawan. Pemaparan deskriptif –naratif pada sejarah politik gaya lama digantikan dengan analisis kritis –ilmiah karena sejarah politik model baru telah menggunakan pendekatan dari berbagai ilmu –ilmu sosial.
Cakrawala analisis semakin luas dan mendalam karena yang dibahas seperti masalah struktur kekuasaan, kepemimpinan, para elit, otoritas, budaya politik, proses mobilisasi, jaringan –jaringan politik dalam hubungannya dengan sistem sosial, ekonomi dan sebagainya.
Dalam penulisan sejarah yang lama, kita sering menemukan sejarah politik, misalnya jatuh bangun dan pergantian pada dinasti –dinasti lama. Pergantian dinasti lebih dilihat sebagai ulah atau perilaku dari rajanya sendiri. Penulisan sejarah pada periode kerajaan –kerajaan Hindu atau Islam misalnya, menunjukkan bagaimana peran sentral para raja dalam menentukan kebijakan negerinya.
Penulisan sejarah politik yang kontemporer misalnya penulisan tentang peran parlemen. Sejarah Indonesia pada masa demokrasi liberal bisa ditulis dengan penulisan sejarah politik. Pada masa demokrasi liberal, Indonesia mengalami jatuh bangunnya parlemen akibat adanya mosi tidak percaya.
Kita yang menulis sejarah tersebut harus bisa melihat dari aspek politik, mengapa pada masa itu parlemen sering jatuh. Untuk menjawabnya kita bisa melihat dari undang –undang yang berlaku saat itu, partai –partai politik yang terlibat, ideologi, dan misi dari masing –masing partai politik, program –program dari masing –masing kabinet, dan aspek–aspek politik lainnya.
4. Sejarah Kebudayaan
Sejarah kebudayaan merupakan sejarah tentang kebudayaan. Dengan kebudayaan, kebutuhan fisik manusia dapat tercukupi. Hal itu dapat diwujudkan karena manusia mempunyai akal dan budi sehingga berbeda dengan hewan yang hidupnya sekadar naluriah dan alamiah.
Apabila kebutuhan pokok (basic needs) sudah terpenuhi, manusia mulai ingin menikmati kebutuhan psikisnya dengan menikmati hasil budaya, di antaranya kesenian. Timbullah sejarah kesenian seperti seni suara, seni tari, seni ukir.
Ruang lingkup sejarah kebudayaan sangat luas. Semua bentuk manifestasi keberadaan manusia berupa bukti atau saksi seperti artefact (fakta benda), mentifact (fakta mental –kejiwaan), dan sociofact (fakta atau hubungan sosial) termasuk dalam kebudayaan.
Semua perwujudan berupa struktur dan proses kegiatan manusia menurut dimensi etis dan estetis adalah kebudayaan. Sejarah kebudayaan adalah sejarah yang membahas hasil–hasil budaya manusia, darimasa lampau sampai sekarang.
5. Sejarah Sosial
Sejarah sosial mempunyai bahan garapan yang sangat luas dan beraneka ragam. Kebanyakan sejarah sosial juga mempunyai hubungan dengan sejarah ekonomi, sejarah politik, dan bidang –bidang lain.
Contoh sejarah social –ekonomi, misalnya mengenai kemiskinan rakyat Indonesia pada masa penjajahan colonial Belanda yang ternyata merupakan dampak dari kebijakan pemerintahan kolonial berupa tanam paksa. Ini berarti ”waktu” tetap memegang peranan dalam penulisan sejarah.
Ruang lingkup masyarakat tingkat sejarah sosial cukup luas, yakni lapisan masyarakat dari tingkat atas sampai lapisan bawah. Sejarah Sosial mengkaji masalah sejarah masyarakat yakni kondisi masyarakat, kegiatan masyarakat, stratifikasi masyarakat dan sebagainya.
Di antara bentuk –bentuk sejarah social itu, misalnya sejarah agraria yang mempunyai sub –sub cabang seperti sejarah pertanian dan sejarah pedesaan. Di Indonesia Prof. Sartono Kartodirdjo adalah pelopor dari sejarah sosial terkemuka.
Jasanya besar dalam memelopori penulisan sejarah yang menggunakan pendekatan –pendekatan ilmu sosial. Salah satu karyanya yang berasal dari disertasinya ialah The Peasant's Revolt of Banten in 1888 (1996) merupakan terobosan dalam historiografi Indonesia modern.
6. Sejarah Dunia
Sejarah Dunia telah kita ketahui bahwa perkembangan dunia dewasa ini sangat pesat sehingga sukar bagi seseorang untuk mengikuti secara terus menerus. Di antara kejadian –kejadian itu terdapat peristiwa –peristiwa penting dan kurang penting. Peristiwa –peristiwa yang dianggap penting kemudian dicatat sebagai kejadian yang bersejarah dan secara cepat tersiar keseluruh dunia.
Di samping itu, seringkali peristiwa –peristiwa yang terjadi pada suatu negara erat kaitannya dengan peristiwa yang terjadi pada belahan bumi yang lain. Untuk itulah mempelajari sejarah dunia, juga penting artinya untuk memahami sejarah nasional suatu bangsa.
Contoh penulisan sejarah dunia adalah buku Soebantardjo yang berjudul Sari Sejarah Asia – Australia. Buku ini menceritakan mengenai negara Jepang, Tiongkok (Cina), India, Ceylon (Sri Lanka), Birma (Myanmar), Malaya, Muangthai (Thailand), Indocina, Iran, Afghanistan, Arab, Siria, Libanon, Irak, Yordania, Palestina, Mesir, Turki, dan Australia.
Selain itu, Soebantardjo juga menulis sejarah negara –negara Eropa dan Amerika. Jadi, sejarah dunia menceritakan bagaimana situasi negara –negara di seluruh kawasan dunia ini dan hubungannya satu dengan yang lainnya.
7. Sejarah Pendidikan
Sejarah pendidikan merupakan uraian tentang proses perkembangan pendidikan di suatu daerah. Secara umum pendidikan dibedakan atas tingkat dasar, menengah, dan tinggi. Dari suatu tingkat pendidikan setempat dapatlah diketahui sudah maju tidaknya masyarakat setempat.
Proses perkembangan pendidikan diIndonesia, salah satunya dapat dilihat dari pendidikan pada masa kolonial Belanda sampai pada masa RI. Dari sejarah pendidikan dapat diketahui bahwa pendidikan yang diberikan pemerintah colonial Belanda di Indonesia bertujuan untuk memperoleh tenaga kerja yang murah, sedangkan Republik Indonesia bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pada masa penjajahan Belanda dan Jepang, belum didirikan universitas, yang ada hanyalah sekolah tinggi. Setelah Indonesia merdeka, jumlah sekolah atau lembaga pendidikan tinggi di Indonesia terus meningkat.
Substansi dan tekanan dalam sejarah pendidikan bermacam –macam tergantung kepada maksud dan kajian, mulai tradisi pemikiran dan para pemikir besar dalam pendidikan, tradisi nasional, sistem pendidikan beserta komponen –komponennya, sampai kepada pendidikan dalam hubungannya dengan sejumlah elemen problematis dalam perubahan sosial atau kestabilan, termasuk keagamaan, ilmu pengetahuan (sains), ekonomi, dan gerakan –gerakan sosial.
Esensi dari pendidikan itu sendiri sebenarnya ialah pengalihan (transmisi) kebudayaan (ilmu pengetahuan), teknologi, ide –Ide dan nilai –nilai spiritual (serta estetika) dari generasi tua kepada generasi muda dalam setiap masyarakat atau bangsa.
Oleh sebab itu, sejarah pendidikan mempunyai sejarah yang sama tuanya dengan masyarakat pelakunya sendiri, sejak dari pendidikan informal dalam keluarga batih, sampai dengan pendidikan formal dan non formal dalam masyarakat agraris maupun industri.
8. Sejarah Nasional Indonesia
Pengertian tentang Sejarah Indonesia sebenarnya baru terdapat sejak tahun 1942. Sebelum itu pengajaran sejarah di Indonesia masih menggunakan Sejarah Hindia Belanda. Materi Sejarah Hindia tentu saja lebih banyak berorientasi pada kepentingan politik penjajah yang banyak menceritakan sejarah bangsa Belanda di Indonesia sejak tahun1600.
Tahun –tahun sebelumnya dianggap oleh Belanda sebagai suatu pendahuluan singkat dari cerita Belanda di Indonesia. Dengan runtuhnya pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1942, pengajaran sejarah di Indonesia mengalami masa baru.
Sejarah nasional menceritakan sejarah bangsa Indonesia mulai sejak pertumbuhan sampai sekarang. Sejarah zaman purbakala memuat bagaimana keadaan dan kemampuan masyarakat nenek moyang kita, kepercayaannya, serta hasil –hasil budayanya.
Setelah kedatangan Hindu, diceritakan pula bagaimana wujud akulturasinya, kemudian diceritakan pula masuknya Islam serta kedatangan bangsa barat yang akhirnya muncul penjajahan. Gerakan nasional Indonesia memaparkan bagaimana giatnya perjuangan nasional yang puncaknya adalah proklamasi serta usaha mengisi kemerdekaan.
Beberapa gangguan keamanan muncul serta adanya usaha Belanda untuk menguasai kembali, meskipun pada akhirnya mampu kita atasi dan kita pertahankan tanah air ini. Memasuki zaman modern sekarang ini pun bangsa Indonesia masih terus membuat sejarahnya. Contoh penyusunan sejarah nasional dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nasional dan diterbitkan sebagai Buku Sejarah Nasional Indonesia dalam enam jilid.
9. Sejarah Etnis
Sejarah Etnis (Ethno history) mulai digunakan secara umum oleh para pakar anthropologi, arkeologi dan sejarawan sendiri sejak tahun 1940-an. Semula jenis sejarah ini mengkaji kelompok –kelompok etnis Indian di Amerika Serikat. Kemudian berkembang untuk penelitian sejarah penduduk pribumi bukan Eropa seperti di Asia, Afrika dan Australia (Aboriegin).
Para sejarawan Etnis mencoba merekonstruksi sejarah dari kelompok –kelompok Etnis sejak sebelum kedatangan bangsa Eropa sampai dengan interaksi mereka dengan orang –orang Eropa. Sumber –sumber yang mereka gunakan selain dari bahan –bahan etnografi yang pernah ditulis tentang kelompok etnis itu, juga dari tradisi –tradisi lisan (oral traditional) yang masih bertahan di antara kelompok etnis tersebut.
Ruang lingkup kajiannya meliputi aspek –aspek sosial, kebudayaan, ekonomi, kepercayaan dari masyarakat, intraaksi dalam lingkungan kelompok, sistem kekerabatan, migrasi, perubahan –perubahan sosial, termasuk dampak interaksi dengan orang –orang Eropa.
10. Sejarah Intelektual
Sejarah intelektual pada hakekatnya menekankan pada alam pikir manusia pada masa lalu. Alam pikiran itu mempunyai struktur dan dianggap lebih dapat bertahan lama daripada struktur social –ekonomis. Pengaruh alam pikiran ini dianggap lebih langsung terhadap perbuatan manusia daripada struktur social ekonomis.
Contoh konkret misalnya ideology –Ideologi politik seperti liberalisme, kapitalisme, sosialisme, nasionalisme, konservatisme dan sebagainya. Pandangan John Locke (1632-1704), Montesquieu (1689-1755), J.J. Rousseau(1712-1778), Hegel (1770-1831) dan lain –lain mengenai bidang teori politik mempunyai bekas yang mendalam dalam sejarah politik dan kelembagaan pemerintah di dunia Barat.
Akhirnya segala sesuatu yang berhasil di capai oleh akal budi manusia pada masa lampau merupakan objek penelitian sejarah intelektual. Hasil –hasil dari revolusi ilmu pengetahuan pada "zaman akal" (age ofreason) dengan segala macam aspeknya menjadi kajian sejarah intelektual.
Begitupula dengan hasil –hasil filsafat, sejarah, sastra, seni lukis, seni patung, arsitektur dan musik. Jadi, sejarah intelektual adalah kajian sejarah yang mempelajari "ide –Ide" (ideas) yang berpengaruh dalam kehidupan masyarakat, bangsa dan negara.
11. Sejarah Keluarga
Di Indonesia jenis sejarah keluarga atau "trah" ini belum berkembang, meskipun embrionya sudah ada pada masing –masing keluarga tertentu berupa silsilah –silsilah keluarga (family tree). Biasanya yang menyimpan silsilah keluarga ini keturunan –keturunan dari para mantan elit penguasa seperti : raja-raja, bangsawan, dan orang –orang kaya.
Juga para elit agama, seperti kyai dari pesantren –pesantren tertentu. Sejarah keluarga ini tidak hanya terbatas pada keluarga pemegang kekuasaan saja, tetapi juga dapat berkembang pada keluarga –keluarga pengusaha, industri, perdagangan dan sebagainya.
Sejarah keluarga menarik untuk ditulis menjadi suatu karya sejarah. Dalam penulisannya sudah barang tentu harus menjadi suatu karya ilmiah. Bukanlah suatu cerita yang bersifat narasi belaka. Agar tulisan itu menarik, maka seorang penulis sejarah terlebih dahulu memahami batasan keluarga.
Secara sosilogis keluarga merupakan ikatan terkecil dari bentuk masyarakat. Dalam keluarga terdapat sekumpulan individu –Individu. Individu –individu yang ada dalam keluarga minimal ayah, ibu, dan anak. Sebagaimana telah dikemukakan, keluarga adalah ruang lingkup terkecil dari suatu masyarakat.
Dalam keluarga terdapat individu –individu yang saling berinteraksi. Interaksi yang dilakukan oleh mereka menunjukkan berbagi perilaku yang beragam. Perilaku –perilaku individu tersebut dapat menjadi kajian bidang ilmu sosial khususnya seperti antropologi, sosiologi, politik, ekonomi, dan lain –lain.
Secara mikro, keluarga merupakan suatu bangunan struktur. Struktur dalam penelitian sejarah dapat dilihat sebagai sesuatu yang berubah. Dengan demikian, penulisan sejarah keluarga dapat dilihat dari berbagai pendekatan.
12. Sejarah geografi
Sejarah geografi ini dikaitkan dengan masalah sejarah yang memiliki keterkaitan dengan geografi, untuk menjawab pertanyaan "di mana peristiwa itu terjadi?" baik secara langsung maupun tidak langsung. Peristiwa sejarah dalam sejarah geografi ini dikaitkan dengan tempat dan lokasi kejadiannya.
Oleh karena itu, ilmu pengetahuan tentang geografi (ilmu geografi) sangat diperlukan, kemudian muncul pertanyaan "mengapa di tempat tersebut?". Selain itu, pengetahuan geografi juga penting dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia, luas wilayah Indonesia dan keadaan alam ikut mendukung terjadinya suatu peristiwa sejarah.
Bahkan adat istiadat pun juga mengambil peran. Begitu juga keadaan alam, dapat dipakai sebagai pertimbangan untuk menciptakan strategi dalam perang.
13. Sejarah militer
Dalam banyak catatan sejarah dunia, perang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari perilaku manusia. Kajian tentang perang merupakan bagian penting dari sejarah militer. Dalam sejarah militer, bisa dikaji strategi yang digunakan, kekuatan pasukan yang berperang, dan senjata yang digunakan. Penulisan sejarah militer sesungguhnya tidak hanya melihat aspek politik dari militer itu sendiri.
Perang dapat pula menjadi budaya pada suatu masyarakat tertentu. Dengan pemahaman seperti ini, maka dalam menulis sejarah militer bisa dilihat dari aspek budaya. Dalam sejarah Indonesia, sejarah militer merupakan tema yang cukup banyak untuk ditulis.
Misalnya periode kedatangan VOC. Kegiatan VOC ketika berada di Indonesia tidak lepas dari peperangan. Sebagai kongsi dagang,VOC memiliki kewenangan untuk memerangi lawan –lawannya. Bagaimana VOC dengan cara berperang mampu menguasai dan menjajah Indonesia.
14. Sejarah lokal
Sejarah lokal mengandung pengertian suatu peristiwa yang terjadi pada masa lampau dan hanya terjadi di suatu daerah atau tempat tertentu yang tidak menyebar ke daerah lain di Indonesia.
Peristiwa –peristiwa yang muncul hanyalah dari daerah tertentu dan memuat masalah –masalah yang ada di daerah tertentu itu juga, misalnya, sejarah lokal tentang kampong Minahasa, sejarah suku Toraja, masyarakat Nias, atau suku Dayak di Kalimantan.
Dalam sejarah lokal muncul tokoh –tokoh lokal yang memperjuangkan wilayahnya, misalnya, perjuangan Imam Bonjol dari Sumatra Barat, perjuangan Teuku Umar dari Aceh, perjuangan Pangeran Diponegoro dari Jawa (Yogyakarta), dan pahlawan –pahlawan lain dari berbagai daerah di Nusantara.
Sejarah lokal merupakan sejarah yang penting, namun sering kali kita justru memperoleh sumber –sumber dari negara lain (misalnya, Belanda), walaupun banyak juga kita temukan bukti –bukti sejarah daripelosok tanah air. Barang bukti sejarah yang sudah pindah tangan ke negara lain, misalnya, kitab asli Negara kertagama dan patung Ken Dedes (Prajna Paramita) yang berada di negara Belanda.
Masyarakat yang dinamis dan berkembang memang terjadi di mana –mana, namun di sisi lain dampak dari perkembangan ini sangat menyulitkan pengungkapan bukti sejarah lokal dikarenakan adanya percepatan pembangunan, pergantian generasi, serta perkembangan penduduk yang pesat sehingga menambah semaraknya negeri ini.
Sejarah lokal dapat dikategorikan menjadi sejarah peristiwa masa silam, sejarah mengenai kerajaan –kerajaan di Nusantara, sejarah yang membentangkan peranan petani dan para priyayi serta kuli kontrak di zaman Belanda, dan sejarah lokal yang membentangkan keadaan masa kuno sampai sekarang mengenai tradisi, adat istiadat, dan kepercayaan pada daerah –daerah tertentu.
Oleh karena itu, dapat kita perhatikan bagaimana kenyataan dalam penulisan sejarah lokal sebagai berikut.
1) Sejarah lokal hanya membicarakan daerah tertentu saja, misalnya, sejarah kabupaten Madiun, sejarah kabupaten Tegal, atau sejarah Yogyakarta.
2) Sejarah lokal lebih menekankan struktur daripada prosesnya.
3) Sejarah lokal hanya membicarakan peristiwa tertentu yang dianggap terkenal di suatu daerah.
4) Sejarah lokal hanya membahas aspek tertentu saja.
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment