Manusia Purba : Pengertian, Ciri, Jenis/Macam di Indonesia maupun di Luar Indonesia Lengkap

 A. Jenis Manusia Purba di Indonesia


Penelitian tentang manusia purba ataufosil manusia sebenarnya merupakan bidang kajian bagian antropologi ragawi, yaitu paleoantropologi. Di Indonesia, fosil manusia purba sebagian besar ditemukan di Jawa. Temuan temuan di Jawa memiliki arti penting karena berasal dari segala zaman atau lapisan Pleistosen sehingga tampak jelas perkembangan badaniah manusia tersebut.


Manusia pertama yang muncul di bumi ketika zaman Pleistosen dari jenis Pithecanthropus sampai dengan Homo sapiens. Karena lamanya waktu, sisa sisa manusia itu sudah membatu menjadi fosil. Manusia purba disebut manusia fosil. Berdasarkan temuannya manusia purba di Indonesia digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu jenis Meganthropus, jenis Pithecanthropus, dan jenis Homo.


Dari hasil penelitian dan penggalian, manusia purba di Indonesia ternyata banyak ditemukan di lembah Sungai Bengawan Solo, lembah Sungai Brantas, serta daerah Wajak, Tulungagung. Jadi, pada masa purba manusia hidup di sekitar sungai bahkan menjadi daerah perkampungan sebab menyediakan kehidupan yang melimpah.


Evolusi biologis bukanlah perubahan suatu organisme dari tahapan telur  lahir  dewasa tua  mati. Evolusi biologis adalah perubahan satu takson menjadi takson lain atau takson lama berubah sedikit. Jadi, sudut pandang evolusi bukanlah individu, tetapi populasi.


Darwin pada abad ke-19 mengemukakan teori evolusi biologinya yang cukup terkenal. Teori evolusi tersebut mencetuskan pola pikir baru, yaitu bahwa takson itu tidak statis, melainkan dinamis, melalui masa yang panjang, dan semua makhluk hidup ini berkerabat.


Darwin dalam bukunya The Origin of Species mengemukakan teori bahwa spesies yang hidup sekarang ini berasal dari spesies spesies yang hidup di masa masa yang silam dan terjadi melalui seleksi alam. Salah satu teori yang banyak diterima adalah evolusi manusia dari Australopithecus melalui Homo erectus keHomo sapiens.


Australopithecus yang berperan dalam hal ini adalah Australopithecus africanus, kemudian melalui Australopithecus habilis (disebut pula Homo habilis). Antara Homo erectus dan Homo sapiens terdapat Homo neaderthalensis, lagi pula telah ada manusia yang lebih umum cirinya dari Neanderthal yang mendekati jenis Homo sapiens. Jika kita membedakan manusia purba dengan Homo sapiens, akan terlihat jelas bahwa:


1. Rongga otak manusia purba lebih kecil daripada Homo sapiens,

2. Tulang kening manusia purba menonjol ke depan,

3. Tulang rahang bawah lurus ke belakang sehingga tak berdagu,

4. Tulang rahang manusia purba lebih kuat dan besar, dan

5. Manusia purba tidak bertempat tinggal tetap dan selalu berpindah-pindah.


Oleh karena itu, Homo sapiens dianggap sebagai jenis yang paling sempurna yang menjadi nenek moyang manusia dan kemudian menyebar ke seluruh bumi kita ini.


Perbandingan tengkorak manusia purba


Manusia Purba : Pengertian, Ciri, Jenis/Macam di Indonesia maupun di Luar Indonesia Lengkap

Menurut pakar antropologi Prof. Dr. T. Jacob, manusia purba (manusia yang memfosil) telah punah. Di Indonesia, fosil manusia purba banyak ditemukan di Jawa. Para tokoh peneliti manusia purba, antara lain, Dokter Eugene Dubois yang meneliti di Trinil dan Ny. Selenka yang banyak menemukan fosil hewan dan tumbuhan di zaman Pleistosen Tengah di Jawa.


Tokoh lain adalah C. Ter Haar, Oppenoorth, dan Von Koenigswald yang meneliti di daerah Ngandong, Ngawi, Mojokerto, dan Sangiran, Sragen (Jawa Tengah).


Adapun fosil fosil manusia purba yang ditemukan itu sebagai berikut.


1. Meganthropus Paleojavanicus


Meganthropus paleojavanicus adalah fosil yang pernah ditemukan di Sangiran oleh Von Koenigswald pada tahun 1936 dan 1941, berupa bagian rahang bawah dan tiga buah gigi terdiri atas gigi taring dan dua geraham yang besar, tulang pipi tebal, tonjolan kening yang mencolok dan tonjolan belakang kepala yang tajam serta sendi sendi yang besar.


Meganthropus paleojavanicus dan rahang bawah Meganthropus, Sangiran

Manusia Purba : Pengertian, Ciri, Jenis/Macam di Indonesia maupun di Luar Indonesia Lengkap


Manusia purba jenis ini hidup pada masa paleolitikum. Meganthropus paleojavanicus artinya manusia Jawa purba yang bertubuh besar (mega). Manusia purba ini diyakini merupakan makhluk tertua yang pernah hidup di Pulau Jawa. Mereka diperkirakan hidup sekitar 12 juta tahun yang lalu. Melihat kondisi fisiknya disimpulkan bahwa Meganthropus ini pemakan tumbuh tumbuhan.


Ciri dari Meganthropus palaeojavanicus adalah:


a. Memiliki tulang pipi yang tebal,

b. Memiliki otot rahang yang kuat,

c. Tidak memiliki dagu,

d. Memiliki tonjolan belakang yang tajam,

e. Memiliki tulang kening yang menonjol,

f. Memiliki perawakan yang tegap,

g. Memakan tumbuh-tumbuhan, dan

h. Hidup berkelompok dan berpindah pindah.


2. Pithecanthropus


Pithecanthropus artinya manusia kera, hidup di zaman Paleolitikum. Fosil ini pertama kali ditemukan oleh Eugene Dubois pada tahun 1891, yakni bagian rahang, gigi dan sebagian tulang tengkorak. Manusia kera ini berjalan tegak dengan dua kaki, dan diperkirakan hidup pada 700.000 tahun yang lalu.


Dubois menemukan fosil Pithecanthropus di Trinil daerah Ngawi pada saat Sungai Bengawan Solo sedang kering, kemudian fosil tersebut dinamai Pithecanthropus erectus, artinya manusia kera yang berjalan tegak. Sekarang, nama ilmiah manusia purba Pithecanthropus erectus dikenal dengan nama Homo erectus. Pithecanthropus memiliki ciri ciri tinggi badan antara 165 -180 cm, volume otak antara 750-1300 cc dan berat badan 80-100 kg.


Dalam beberapa sumber penelitian diperkirakan Pithecanthropus adalah manusia purba yang pertama kalinya mengenal api sehingga terjadi perubahan pola memperoleh makanan yang semula mengandalkan makanan dari alam menjadi pola berburu dan menangkap ikan.


Peralatan yang telah ditemukan pada tahun 1935 oleh Von Koenigswalg di daerah Pacitan tepatnya di daerah Punung adalah kapak genggam atau chopper (alat penetak) dan kapak perimbas. Kapak genggam dan kapak perimbas sangat cocok digunakan untuk berburu.


Manusia purba yang menggunakan kapak genggam hampir merata di seluruh Indonesia, di antaranya di Pacitan, Sukabumi, Ciamis, Gombong, Lahat, Bengkulu, Bali, Flores dan Timor. Di daerah Ngandong dan Sidoarjo ditemukan pula alat alat dari tulang, batu dan tanduk rusa dalam bentuk mata panah, tombak, pisau dan belati.


Di dekat Sangiran ditemukan alat alat berukuran kecil yang terbuat dari batu batu indah yang bernama flakes (serpihan).


Jenis Pithecanthropus memiliki ciri ciri tubuh dan kehidupan sebagai berikut.


a. Memiliki rahang bawah yang kuat.

b. Memiliki tulang pipi yang tebal.

c. Keningnya menonjol.

d. Tulang belakang menonjol dan tajam.

e. Tidak berdagu.

f. Perawakannya tegap, mempunyai tempat perlekatan otot tengkuk yang besar dan kuat.

g. Memakan jenis tumbuhan.


Ada beberapa jenis Pithecanthropus yang diketahui, antara lain, sebagai berikut.


a. Pithecanthropus Soloensis


Adalah manusia kera dari Solo, ditemukan di daerah Ngandong, di lembah Sungai Bengawan Solo, antara tahun 1931-1934. Fosil penemuan Von Keonigswalg dan Weidenreich ini berupa 11 buah fosil tengkorak, tulang rahang, dan gigi.


Fosil pithecanthropus ditemukan pula di Cina, tepatnya di gua Chou ku tien dekat Beijing. Fosil ini ditemukan oleh ilmuwan Cina, Pei Wen Chung, dan fosil itu dinamai Sinanthropus Pekinensis. Sinanthropus pun mempergunakan perkakas batu yang sejenis dengan perkakas batu dari Pacitan.


b. Pithecanthropus Erectus (Manusia Kera Berjalan Tegak)


Adalah fosil yang paling terkenal temuan Dr. Eugene Dubois tahun 1890, 1891, dan 1892 di Kedungbrubus (Madiun) dan Trinil (Ngawi). Temuannya berupa rahang bawah, tempurung kepala, tulang paha, serta geraham atas dan bawah. Berdasarkan penelitian para ahli.


Manusia Purba : Pengertian, Ciri, Jenis/Macam di Indonesia maupun di Luar Indonesia Lengkap

Pithecanthropus erectus memiliki ciri tubuh sebagai berikut.


1) Berjalan tegak.

2) Volume otaknya melebihi 900 cc.

3) Berbadan tegap dengan alat pengunyah yang kuat.

4) Tinggi badannya sekitar 165  170 cm.

5) Berat badannya sekitar 100 kg.

6) Makanannya masih kasar dengan sedikit dikunyah.

7) Hidupnya diperkirakan satu juta sampai setengah juta tahun yang lalu.


Hasil temuan Pithecanthropus erectus ini oleh para ahli purba kala dianggap sebagai temuan yang amat penting, yaitu sebagai revolusi temuan temuan fosil manusia purba yang sejenis. Jenis fosil Pithecanthropus erectus ini diyakini sebagai missing link, yakni makhluk yang kedudukannya antara kera dan manusia.


Penemuan ini menggemparkan dunia ilmu pengetahuan sebab seakan akan dapat membuktikan teori yang dikemukakan oleh Charles Darwin dalam teori evolusinya. Darwin dalambukunya yang berjudul The Descent of Man (Asal Usul Manusia) menerapkan teoriberupa perkembangan binatang menuju manusia dan binatang yang paling mendekati adalah kera. Hal ini diperkuat penemuan manusia Neanderthal di Jerman yang menyerupai kera maupun manusia.


c. Pithecanthropus Mojokertensis (Robustus)


Adalah manusia kera dari Mojo kerto, ditemukan di daerah Perning, Mojokerto, pada 1936  1941 oleh Von Keonigswalg. Fosil yang ditemukan berupa tengkorak anak anak berusia sekitar 6 tahun. Walaupun ditemukan lebih muda dari Pithecanthropus erectus oleh Dubois, fosil Pithecanthropus mojokertensis ditafsir merupakan jenis manusia purba yang lebih tua usianya dibandingkan dengan yang lain.


Manusia Purba : Pengertian, Ciri, Jenis/Macam di Indonesia maupun di Luar Indonesia Lengkap


Jenis ini memiliki ciri hidung lebar, tulang pipi kuat, tubuhnya tinggi, dan hidupnya masih dari mengumpulkan makanan (food gathering). Berdasarkan banyaknya temuan di lembah Sungai Bengawan Solo maka Dr. Von Koenigswald membagi lapisan Diluvium lembah Sungai Bengawan Solo menjadi tiga.


1) Lapisan Jetis (Pleistosen Bawah) ditemukan jenis Pithecanthropus robustus.

2) Lapisan Trinil (Pleistosen Tengah) ditemukan jenis Pithecanthropus erectus.

3) Lapisan Ngandong (Pleistosen Atas) ditemukan jenis Homo soloensis.



d. Pithecanthropus Dubuis (Dubuis Artinya Meragukan)


Fosil ini ditemukan di Sangiran pada tahun 1939 oleh Von Koenigswald yang berasal dari lapisan Pleistosen Bawah.


3. Homo

       

Homo artinya manusia, merupakan jenis manusia purba yang paling maju dibandingkan yang lain. Homo sapiens merupakan manusia purba modern yang memiliki bentuk tubuh yang sama dengan manusia sekarang. Homo sapiens disebut pula manusia berbudaya karena peradaban mereka cukup tinggi.


Dibandingkan dengan manusia purba sebelumnya, Homo sapiens lebih banyak meninggalkan benda benda berbudaya. Diduga, mereka inilah yang menjadi nenek moyang bangsa bangsa di dunia.


Ciri jenis manusia ini adalah :


a. Berat badan kira kir a 30 sampai 150 kg,

b. Volume otaknya lebih dari 1.350 cc,

c. Alatnya dari batu dan tulang,

d. Berjalan tegak,

e. Muka dan hidung lebar, dan

f. Mulut masih menonjol.


Adapun temuan jenis Homosebagai berikut :


a. Homo Wajakensis (Manusia Dari Wajak)


Jenis ini ditemukan di Wajak, Tulungagung pada tahun 1889 ketika Von Rietschoten menemukan beberapa bagian tengkorak. Temuan ini kemudian diselidiki oleh Dr. Eugene Dubois yang kemudian disebut Homo wajakensis.


Lapisan asalnya adalah Pleistosen Atas, termasuk ras Australoid dan bernenek moyang Homo soloensis serta menurunkan penduduk asli Australia. Oleh Von Koenigswald, Homo wajakensis dimasukkan dalam Homo sapiens (manusia cerdas) sebab sudah mengenal upacara penguburan.


Manusia purba ini memiliki tinggi badan 130-210 cm, berat badan 30-150 kg, dan volume otak 1350-1450 cc. Homo Wajakensis diperkirakan hidup antara 25.000  40.000 tahun yang lalu. Homo Wajakensis memiliki persamaan dengan orang Australia purba (Austroloid).


b. Homo soloensis (manusia dari Solo)


Pada waktu ahli geologi Belanda, C. Ter Haar, menemukan lapisan tanah di Ngandong (Ngawi Jawa Timur) bersama Ir. Oppenoorth tahun 1931  1932. Mereka menemukan sebelas tengkorak fosil Homo soloensis di lapisan Pleistosen Atas yang kemudian diselidiki oleh Von Koenigswald dan Weidenreich. Berdasarkan keadaannya, jenis ini bukan lagi kera, tetapi sudah manusia.


c. Homo Sapiens


Homo sapiens artinya manusia cerdas. Homo sapiens berasal dari zaman Holosen, bentuk tubuhnya sudah menyerupai manusia sekarang. Mereka sudah menggunakan akal dan memiliki sifat seperti yang dimiliki manusia sekarang. Kehidupan Homo sapiens sederhana dan mereka masih mengembara.


Manusia Purba : Pengertian, Ciri, Jenis/Macam di Indonesia maupun di Luar Indonesia Lengkap


Adapun ciri cirinya adalah :


1) Volume otaknya antara 1.000 cc  1.200 cc;

2) Tinggi badan antara 130  210 m;

3) Otot tengkuk mengalami penyusutan;

4) Alat kunyah dan gigi mengalami penyusutan;

5) Muka tidak menonjol ke depan;

6) Berdiri dan berjalan tegak,

7) Berdagu dan tulang rahangnya biasa, tidak sangat kuat.


Jenis Homo sapiens di dunia terdiri dari subspesies yang sampai sekarang dianggap menurunkan berbagai manusia, yaitu sebagai berikut.


1) Ras Mongoloid, berciri kulit kuning, mata sipit, rambut lurus. Ras Mongoloid ini menyebar ke Asia Timur, yakni Jepang, Cina, Korea, dan Asia Tenggara.


2) Ras Kaukasoid, merupakan ras yang berkulit putih, tinggi, rambut lurus, dan hidung mancung. Ras ini penyebarannya ke Eropa, ada yang ke India Utara (ras Arya), ada yang ke Yahudi (ras Semit), dan ada yang menyebar ke Arab, Turki, dan daerah Asia Barat lainnya.


3) Ras Negroid, memiliki ciri kulit hitam, rambut keriting, bibir tebal. Penyebaran rasini ke Australia (ras Aborigin), ke Papua (ras Papua sebagai penduduk asli), dan keAfrika.


B. Jenis Manusia Purba di Luar Indonesia


Selain di Indonesia, fosil manusia purba juga ditemukan di luar Indonesia. Fosil manusia purba di luar Indonesia sebagai berikut:


a. Sinanthropus Pekinensis.


Fosil ini ditemukan oleh Prof. Devidson Black pada tahun 1927 di guagua dekat ChouKouTien ± 60 km di sebelah Barat Daya kota Peking. Hasil penemuan menunjukkan adanya persamaan persamaan dengan Pithecanthropus Erectus


b. Homo Africanus (Homo Rhodesiensis)


Ditemukan oleh Raymond Dart dan Robert Brom pada tahun 1924 di goa Broken Hill, Rhodesia (Zimbabwe).


c. Australopithecus Africanus


Ditemukan oleh Raymond Dart pada tahun 1924 di Taung, dekat Vryburg, Afrika Selatan.


d. Homo Heidelbergensis


Ditemukan oleh Dr. Schoetensack di desa Mauer dekat kota Heidelberg (Jerman).


e. Homo Neanderthalensis


Ditemukan oleh Rudolf Virchow dan Dr. Fulrott di lembah Sungai Neander, dekat Dusseldorf, Jerman tahun 1956. Ciriciri manusia purba ini mendekati ciriciri Homo Wajakensis.


f. Homo Cro Magnon (Ras Cro - Magnon)


Ditemukan oleh Lartet di gua Cro Magnon dekat Lez Eyzies, sebelah Barat Daya Perancis tahun 1868.

Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Bangsa Secara Politis, Sosiologis dan Antropologis Serta Contohnya

3 Sifat Negara (Memaksa, Monopoli & Mencangkup Semua) Pengertian dan Contohnya Lengkap