Arti Penting & Cara Penerapan Nasionalisme serta Patriotisme dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa + Bernegara

A. Semangat Kebangsaan dalam Kehidupan


Semangat kebangsaan adalah salah satu bentuk rasa cinta yang melahirkan jiwa kebersamaan. Dalam kebangsaan kita mengenal adanya ras, bahasa, agama, batas wilayah, budaya dan lain lain. Tetapi ada pula negara dan bangsa yang terbentuk sendiri dari berbagai ras, bahasa, agama, serta budaya.


Semangat kebangsaan sebenarnya merupakan sublimasi dari Sumpah Pemuda yang menyatukan tekad menjadi bangsa yang kuat, dihormati, dan disegani di antara bangsa bangsa di dunia.


Arti Penting & Cara Penerapan Nasionalisme serta Patriotisme dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa + Bernegara


Dengan semangat kebangsaan yang tinggi, kekhawatiran akan terjadinya ancaman terhadap keutuhan dan kesatuan bangsa akan dapat dielakkan. Dari semangat kebangsaan akan mengalir rasa kesetiakawanan sosial, semangat rela berkorban, dan dapat menumbuhkan jiwa patriotisme.


Rasa kesetiakawanan sosial akan mempertebal semangat kebangsaan suatu bangsa. Semangat rela berkorban adalah kesediaan untuk berkorban demi kepentingan yang besar atau demi negara dan bangsa telah mengantarkan bangsa Indonesia untuk merdeka.


Bagi bangsa yang ingin maju dalam mencapai tujuannya, selain memiliki semangat rela berkorban, juga harus didukung dengan jiwa patriotik yang tinggi. Jiwa patriotik akan melekat pada diri seseorang, manakala orang tersebut tahu untuk apa mereka berkorban.


B. Cara Penerapan Nasionalisme dan Patriotisme


Nilai nilai nasionalisme dan patriotisme dapat diterapkan dalam berbagai lingkungan kehidupan yang cakupannya meliputi bangsa dan negara. Bentuk paling menonjol dari penerapan nilai nilai nasionalisme dan patriotisme adalah berani berkorban untuk memajukan masyarakat, bangsa, dan negara.


Hal ini berarti agar dapat menerapkan nilai nasionalisme dan patriotisme, seseorang harus mengutamakan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi.


Ada beberapa cara yang dapat ditempuh untuk menanamkan jiwa nasionalisme dan patriotisme kepada generasi bangsa sebagai berikut.


1. Meningkatkan disiplin nasional dan tanggung jawab sosial dalam rangka menumbuhkan sikap mental kesetiakawanan sosial, tenggang rasa, tepa selira, dan rasa tanggung jawab.


2. Memelihara semangat, tekad, disiplin, dan meningkatkan partisipasi aktif dalam pelaksanaan pembangunan.


3. Melakukan pendidikan politik dalam rangka meningkatkan kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga negara yang penuh dengan  tanggung jawab.


Selain ketiga cara tersebut, tata cara penerapan prinsip nasionalisme dan patriotisme dapat pula dilakukan dengan cara keteladanan dan pewarisan.


1. Cara Keteladanan


Dalam hal ini generasi sebelumnya memberikan keteladanan sikap hidup yang mencerminkan nasionalisme dan patriotisme. Keteladanan dapat diberikan di berbagai aspek kehidupan dan lingkungan, seperti masyarakat, keluarga, dan sekolah.


a) Keteladanan di lingkungan masyarakat biasanya diberikan oleh pemimpin, tokoh masyarakat atau pemuka masyarakat. Contoh keteladanan di lingkungan masyarakat antara lain:

- Ikut dalam gerakan pengentasan rakyat dari kemiskinan

- Ikut membantu korban bencana alam

- Ikut dalam kegiatan donor darah


b) Keteladanan di lingkungan keluarga biasanya diberikan oleh ayah, ibu, atau anak yang lebih tua. Contoh keteladanan di lingkungan keluarga antara lain:

- Orang tua yang memegang pada kebenaran

- Orang tua yang selalu bersikap adil kepada anak anaknya

- Seorang anak yang menjaga nama baik keluarga dalam sikap dan perbuatan

- Seorang kakak yang memberi teladan dalam hal kegiatan keagamaan


c) Keteladanan di lingkungan sekolah biasanya diberikan oleh guru, kepala sekolah, pengurus OSIS, dan pengurus kelas. Contoh keteladanan di lingkungan sekolah antara lain:

- Ikut menjaga kebersihan lingkungan sekolah

- Mengikuti setiap upacara bendera yang diadakan oleh sekolah

- Ikut aktif dalam gerakan pramuka


2. Cara Pewarisan


Cara pewarisan dilakukan dengan mengadakan serangkaian kegiatan yang dapat menumbuh kembangkan jiwa nasionalisme dan patriotisme pada generasi muda. Melalui kegiatan tersebut nilai nilai nasionalisme dan patriotisme diwariskan. Kegiatan kegiatan tersebut seperti mengunjungi tempat tempat bersejarah, mengenal perjuangan tokoh tokoh pahlawan, dan tapak tilas perjuangan bangsa.


gambar anak kecil upacara bendera


Sikap nasionalisme dan patriotisme perlu ditanamkan sejak dini. Sejak masa kanak kanak pun semangat nasionalisme dan patriotisme perlu diperkenalkan. Salah satu caranya terlihat pada gambar di atas. Sikap nasionalisme dan patriotisme dapat diwujudkan di berbagai lingkungan, baik dilingkungan sekolah, keluarga, masyarakat maupun berbangsa dan bernegara.


a) Wujud sikap nasionalisme dan patriotisme di lingkungan sekolah antara lain:

- Mengikuti upacara bendera dengan baik

- Melaksanakan tata tertib sekolah

- Menghormati guru

- Menjaga keamanan lingkungan kelas


b) Wujud sikap nasionalisme dan patriotisme di lingkungan keluarga antara lain:

- Menghormati dan menghargai orang tua

- Mendengarkan nasihat orang tua

- Membantu orang tua

- Menjaga nama baik keluarga


c) Wujud sikap nasionalisme dan patriotisme di lingkungan masyarakat, berbangsa, dan bernegara antara lain:

- Berani membela kebenaran dan keadilan

- Bangga memiliki kebudayaan nasional

- Menghormati jasa para pahlawan

- Menghormati bendera kenegaraan

- Mencintai produksi dalam negeri

- Menghargai lagu kebangsaan

- Menjaga dan melestarikan benda benda bersejarah


C. Arti Penting Nasionalisme dan Patriotisme


Nasionalisme Indonesia lahir karena pengalaman sejarah bangsa Indonesia yang mengalami penjajahan. Penjajahan yang menyebabkan penderitaan, penindasan, dan kemiskinan terhadap bangsa Indonesia. Kesadaran nasional bangsa Indonesia dipengaruhi oleh faktor dari dalam maupun dari luar.


Faktor dari dalam adalah keadaan yang tertindas, terbelakang, dan penderitaan yang terus menerus sehingga melahirkan keinginan untuk merdeka, bebas, dan maju. Faktor dari luar adalah kemenangan Jepang atas Rusia tahun 1905 dan gerakan kemerdekaan di negara negara tetangga, seperti Cina, Turki, India, dan Filipina.


Sementara kebangsaan (nasionalisme) di panggung politik internasional tumbuh pada awal abad ke -20 yang ditandai dengan kebangkitan dunia Timur (Negara Asia), seperti India, Cina, dan Filipina. Bangkitnya kesadaran kebangsaan di Indonesia ditandai dengan tumbuhnya berbagai organisasi pergerakan.


Perkembangan nasionalisme di Indonesia melalui tahap sebagai berikut :


1. Masa Perintis


Masa Perintis adalah masa mula dirintisnya semangat kebangsaan dengan munculnya organisasi organisasi pergerakan. Masa ini ditandai dengan munculnya pergerakan Budi Utomo diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional.


gambar rapat Budi Utomo



2. Masa Penegas


Masa Penegas adalah masa mulainya ditegaskannya semangat kebangsaan pada diri bangsa Indonesia, yang ditandai dengan peristiwa Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Dengan Sumpah Pemuda masyarakat Indonesia yang beraneka ragam tersebut menyatakan diri sebagai satu bangsa yang memiliki satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa yaitu Indonesia.


3. Masa Pendobrak


Pada masa tersebut semangat dan gerakan nasionalisme Indonesia telah berhasil mendobrak belenggu penjajahan dan menghasilkan kemerdekaan. Kemerdekaan bangsa Indonesia diproklamasikan pada  tanggal 17 Agustus 1945 sejak saat itu bangsa Indonesia menjadi bangsa merdeka, bebas, dan sederajat  dengan bangsa lain. Nasionalisme telah mendasari bagi pembentukan negara kebangsaan Indonesia modern.


Semangat kebangsaan ini dibangun dan digelorakan oleh para putra putri bangsa Indonesia, khususnya yang mendapatkan pendidikan. Para kaum terpelajar ini mulai menyadari bahwa bangsa mereka adalah bangsa jajahan yang harus berjuang meraih kemerdekaan, jika ingin menjadi bangsa merdeka dan sederajat dengan bangsa bangsa lain.


Mereka berasal dari berbagai daerah dan suku bangsa yang merasa sebagai satu nasib dan penderitaan sehingga bersatu menggalang kekuatan bersama. Misalnya, Soekarno berasal dari Jawa, Mohammad Hatta berasal dari Sumatera, A. A. Maramis dari Sulawesi, dan Tengku Mohammad Hasan dari Aceh.


Suatu negara yang warga negaranya memiliki semangat kebangsaan dan jiwa patriotisme, dapat diandalkan untuk membela, berjuang maju, dan bersedia mengisi kemajuan dan kelangsungan bangsanya.


Sebaliknya suatu negara yang warga negaranya tidak memiliki semangat nasionalisme ataupun patriotisme dalam perilakunya tersebut mudah sekali untuk melakukan tindakan yang dapat menghina nama baik bangsa, menjual harga diri bangsa, merendahkan martabat bangsa dan tindakan lain yang berakibat melemahkan kelangsungan dan kewibawaan negara.

Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Bangsa Secara Politis, Sosiologis dan Antropologis Serta Contohnya

3 Sifat Negara (Memaksa, Monopoli & Mencangkup Semua) Pengertian dan Contohnya Lengkap